1. Sate Pariaman
2. Gulai Kapalo Lauak (Gulai Kepala Ikan)
Bagi Dunsanak yang benar-benar menyukai kuliner menu yang satu ini pantang dilewatkan jika berkunjung ke Kota Pariaman. Karena gulai kapalo lauak ini terbuat dari kapala ikan tuna (bisa juga ikan lainnya) segar, dipadu dengan kuah santan yang kental. Rasanya.. beuh, nikmat!
Untuk menikmati menu yang satu ini tidak sulit kok, karena hampir setiap rumah dan warung makan di Kota Pariaman menyediakan menu ini.
2. Sarapan Dengan Nasi Sala
Jika selama ini Dunsanak mengenal sala yang dibuat dari tepung beras dan bumbu yang dipadu kemudian dibulatkan, kali ada sala yang justru dibuat dengan ikan yang dibalut tepung dan digoreng.
Kuliner ini tersedia di Kota Pariaman hanya pada saat sarapan pagi dari jam 7 sampai jam 10 saja. Selain lauk pauk berupa sala, biasanya juga tersedia lauk lainnya berupa gulai tahu, samba lado dan sayur daun singkong.
3. Aneka Macam Rakik
Salah satu kuliner khas dari Pariaman adalah ‘rakik’. Rakik terbuat dari adonan tepung yang bisa dicampur dengan berbagai hasil laut seperti ikan, udang dan lain-lain. Rakik dibuat dengan cara digoreng sehingga hasilnya berbentuk seperti kerupuk dan memiliki rasa yang gurih.
4. Katupek Gulai Tunjang (Ketupat Gulai Kikil) Pasar Kurai Taji
Jika Dunsanak mencari Katupek Gulai Tunjang, maka los lambuang (tempat makan -red) di Kurai Taji, Kota Pariaman adalah tempatnya. Karena Katupek Gulai Tunjang di Los Lambuang Pasar Kurai Taji ini sudah terkenal sejak dulunya.
Apalagi memasuki bulan ramadhan, maka yang paling diburu masyarakat untuk berbuka di Los Lambuang Pasar Kurai Taji ini adalah Katupek Gulai Tunjang.
5. Rendang
Siapa yang tidak kenal dengan masakan rendang, makanan asal Provinsi Sumatera Barat ini adalah salah satu masakan khas nusantara yang sangat lezat dan dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu. Kenapa bisa bertahan begitu lama? karena Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya, dan tidak banyak kuah serta enak dimakan dengan nasi.
Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak. Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat.
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Salah satu ciri khas masakan rendang adalah dimasak secara besar-besaran yaitu pada saat memasuki bulan puasa ramadhan, hari raya idul fitri, hari raya idul Adha. Dapat anda temukan pada hari besar tersebut di daerah Pariaman, Bukittinggi, Batu Sangkar, Nagari Pariangan, Padang, Padang Panjang, Pasaman, dan daerah sumbar lainnya.
6. Gulai Toco (Tauco)
Gulai toco |
Gulai Tauco atau biasa dikenal dengan Gulai Toco merupakan salah satu Masakan Khas Daerah Minang yang menggunakan tauco sebagai bumbu penyedapnya.
Sayuran yang digunakan dalam masakan ini adalah buncis, dengan tambahan potongan udang, tahu dan tempe masakan yang lezat dan sehat bukan?
7. Dendeng balado dan Dendeng batokok
Sedangkan dendeng
batokok bahannya sama dengan dendeng balado, bedanya adalah bumbu baladonya
bukan memakai cabai merah, namun memakai cabai hijau yang diiris kasar dan
daging sapi setelah diiris tipis melebar lalu dipukul-pukul dengan batu cobek
supaya dagingnya menjadi lembut.
8. Katan Durian
Selain makanan rendang, dendeng balado dan sate padang ternyata ada lagi makanan yang tidak kalah untuk dicoba saat berwisata ke Sumatera Barat yaitu Katan Durian. Siapa yang tidak tahu dengan buah durian, buah yang berduri tajam dengan isi yang sangat lezat menggoda seluruh orang untuk mencobanya.
Ado katan ado lo durian tu baru sero". Begitulah orang Minang menyebut tentang kuliner yang satu ini yang berarti "ada ketan ada juga durian ini baru nikmat". Ya, bagi masyarakat Sumatera Barat menikmati durian belum lengkap rasanya tanpa kehadiran ketan.
Katan
merupakan olahan beras ketan yang dikukus hingga matang. Dalam proses
pengukusan beras ketan ditambahkan irisan daun pandan agar wangi.
Dalam
penyajiannya bersama durian, katan ditaburi kelapa parut yang telah ditambahkan
garam halus secukupnya. Buah durian yang telah dikupas disajikan diatas piring
dengan katan dan kelapa parut.
Legitnya buah durian nan manis dan lembut dimakan
bersamaan dengan gurihnya katan akan mampu menggoyang lidah penikmatnya.
9. Lamang
| Lamang tapai |
Beras ketan dicuci bersihkan dulu dan dimasukan ke dalam ruas
bambu muda yang terlebih dahulu dilapisi dalamnya dengan daun pisang kemudian
baru dituangkan santan ke berasnya dan di bakar dengan bara api, dijaga jangan
sampai ruas bambu terbakar cara melihat matangnya adalah dari warna bambu hijau
menjadi warna gelap kekuning-kuningan.
Makan lamang ada yang kurang tanpa ditemani
tapai. Tapai adalah
tape beras ketan hitam yang dibuat dengan memfermentasikan beras ketan dengan
ragi.
Makanan yang khas dengan penyajian yang unik namun rasa yang lezat dan
gurih. Macam-macam lemang diantaranya : Lamang katan dan lamang pisang mudah
ditemukan di pasar tradisional.
10. Galamai
| Galamai |
Galamai merupakan cemilan sejenis dodol atau jenang yang berkembang di
Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Selain di Payakumbuh, cemilan ini juga ditemukan di berbagai tempat
di Sumatera Barat, antara lain Solok, Pariaman, dan Pasaman. Penyebutan kuliner
ini juga bervariasi di tiap daerah. Antara lain, galamai, kalamai, calamai dan
gelamai.
Makanan yang
satu ini terbuat dari tepung beras ketan (pulut), gula aren, dan santan. Ketiga
jenis bahan ini dimasak dalam suatu kuali besar hingga membentuk gumpalan yang
liat dan berwarna kecokelatan. Gumpalan ini akan dipotong dan dibentuk sebelum
adonannya dingin.
Sepanjang 3-4
jam proses pemasakan, adonan galamai di atas kuali tidak boleh berhenti diaduk
dengan nyala api yang harus benar-benar pas. Karenanya, kualitas dari galamai
yang dihasilkan sangat ditentukan oleh kelihaian dan pengalaman dari orang yang
membuatnya.
11. Palai Rinuak
| Palai rinuak |
Sebenarnya Olahan rinuak sangat banyak, mulai digoreng biasa, goreng
balado, dipalai (dipepes), dibuat jadi godok-godok (gorengan), digulai, dan
masih banyak macam olahan rinuak lainnya. Panganan rinuak tersebut hanya bisa
dinikmati di Maninjau Provinsi Sumatera Barat.
12. Teh Talua
| Teh talua |
Teh talua
biasanya diminum oleh para petani yang hendak meladang, sebagai penambah
stamina kerja. Jika anda berwisata ke
Sumatera Barat, luangkanlah waktu Anda untuk mencoba teh talua. Sangat cocok di
minum saat pagi hari maupun malam hari.
Telur (ayam
kampung/itik) di kocok dengan gula pasir sesuai selera, setelah mengembang
disiram dengan air teh yang telah diseduh dengan air panas.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.